Gunung Merapi di Pagi Hari

Sunday, December 04, 2016

Gunung Merapi

Siapa sih yang tidak tahu Merapi? salah satu gunung api teraktif di Indonesia yang tinggi puncaknya mencapai 2930 mdpl dan terletak di Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Kebetulan pada tanggal 21-24 November kemarin, saya sedang ada di Yogyakarta karena ada acara kantor (sebelum hari terakhir saya). Sebenarnya acara kantor itu sendiri diadakan di daerah Kaliurang yang notabene dekat sekali dengan Merapi dan kebetulan hotel yang kami singgahi menyediakan layanan Lava Tour yaitu tour ke Merapi menggunakan mobil Jeep.


Harga dan paket yang ditawarkan beragam, berkisar dari Rp 400.000 - Rp 550.000 tergantung dari durasi dan tempat yang akan dituju. Kebetulan paket yang kami ambil adalah paket Sunrise dengan harga Rp 450.000 mendatangi 3 tempat yaitu Bunker Kaliadem, Batu Wajah dan Mini Museum Sisa Hartaku.

Kami berangkat pukul 04.30 WIB, langit masih gelap karena memang tujuan kami melihat sunrise di Gunung Merapi, Jeep yang kami tumpangi itu terbuka, jadi pada saat kami melaju, anginnya langsung menampar wajah saya, sejuk-sejuk dingin gimana gitu rasanya, hihi :)

Sampailah kami di pemberhentian pertama yaitu Bunker Kaliadem. Bunker ini berjarak sekitar 4 km dari Puncak Gunung Merapi. Ini adalah spot pertama untuk melihat sunrise. Kesan pertama saya datang kesini adalah indah namun mencekam. Kenapa? Karena bunker ini adalah tempat persembunyian dari lahar dingin Gunung Merapi apabila terjadi letusan. Dan pada tahun 2006 ada 2 orang relawan yang meninggal di dalam Bunker ini akibat terkena lahar panas dari Gunung Merapi yang konon katanya panasnya itu seperti dipanggang didalam microwave (terbayangkan kengeriannya seperti apa).

Bungker Kaliadem

Sebenarnya kita bisa masuk kedalam, tapi saya mengurungkan niatan saya dan saya memilih untuk agak mendaki keatas sambil menunggu matahari terbit. Dan benar saja, matahari terbit disini indah sekali, Kita bisa melihat matahari yang tadinya benar-benar bersembunyi, sampai ujungnya akhirnya memancarkan sinarnya yang cantik. Pemandangan disekitar bunker pun tidak kalah cantik, kita bisa melihat puncak dari Gunung Merapi dengan jelas dan melihat pemandangan kota yang masih agak tertutup kabut tapi tetap mempesona
Puncak Merapi dari Kejauhan


Sunrise di Kaliadem


Setelah puas berfoto-foto kita bisa nongkrong dan ngopi sejenak di warung dekat bunker. Kami pun melanjutkan perjalanan ke Batu Wajah/Batu Alien, Kenapa dibilang Batu Wajah? karena batunya memang mirip wajah manusia! lekukannya seperti memiliki mata, hidung dan mulut manusia. Tapi tenang, batu ini bukan peninggalan dari alien, melainkan batu ini merupakan lemparan dari letusan Gunung Merapi. Berfoto disinipun tak kalah menarik, karena kita masih bisa berfoto dengan Gunung Merapi (dengan catatan cuacanya memang masih bagus ya).

Group Photo dengan Background Merapi


Batu yang Menyerupai Wajah Manusia

Pemberhentian terakhir adalah Mini Museum Sisa Hartaku. Mini museum ini adalah harta benda yang tersisa pasca erupsi Gunung Merapi, seperti peralatan rumah tangga, kendaraan roda dua dan roda empat, fossil binatang dan masih banyak lagi. Ada juga bukti jam erupsi yaitu 00.05 WIB pada 5 November 2010. Sebenarnya cukup sedih melihat museum ini, karena merupakan peninggalan bencana alam yang memang diluar kuasa kita sebagai manusia dan melalui museum ini yaa cukup menggambarkan bahwa sebenarnya kita hanya manusia kecil yang tinggal di alam yang tidak bisa kita atur sesuka hati kita.

Pesan Merapi
Fossil Hewan


Bukti Jam Erupsi

Setelah dari museum, kami pun diajak kembali ke Hotel, akan tetapi sebelum sampai di hotel kami diajak basah-basahan dulu oleh pemandu (berhubung beneran basah, jadi tidak ada fotonya, hehe).



Sekian cerita saya hari ini, thank you for reading!

You Might Also Like

0 comments